BAB
2. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP
Kelangsungan hidup organism atau
makhluk hidup dipengaruhi oleh kemampuan beradaptasi, seleksi alam, dan
kemampuan berkembang biak.
A. ADAPTASI
Adaptasi adalah penyesuaian diri
suatu jenis makhluk hidup terhadap lingkungannya. Ada 3 cara adaptasi makhluk
hidup, yaitu:
1. Adaptasi Morfologi
Yaitu adaptasi yang berkaitan dengan
bentuk organ tubuh bagian luar.
Contohnya:
-
Paruh burung sesuai dengan jenis makanannya
-
Kaki burung
-
Mulut serangga sesuai dengan jenis makanannya
2. Adaptasi Fisiologi
Yaitu adaptasi yang berkaitan dengan
fungsi organ tubuh bagian dalam.
Contohnya :
-
Orang yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan) jumlah sel darah
merahnya (eritrosit) lebih banyak daripada orang yang tinggal di dataran rendah
-
Rayap bias mencerna kayu, karena di dalam ususnya terdapat
flagellate yang menghasilkan enzim pengurai selulosa
-
Ikan air laut mengeluarkan urin lebih sedikit daripada ikan air
tawar
3. Adaptasi Tingkah Laku/ Perilaku
Yaitu adaptasi yang berkaitan dengan
perubahan tingkah laku makhluk hidup
Contohya:
-
perubahan warna kulit bunglon sesuai lingkungannya (mimikri)
-
pemutusan ekor pada cecak untuk mengelabui musuh (autotomi)
-
anak rayap yang baru lahir menjilati dubur induknya, untuk
memperoleh flagellate
-
ikan paus dan mamalia air lainnya sekali-kali muncul ke permukaan
air untuk menghirup oksigen.
B. SELEKSI ALAM
Seleksi alam adalah proses pemilihan
atau penyeleksian yang dilakukan oleh alam terhadap makhluk hidup yang dapat
beradaptasi karena adanya perubahan-perubahan alam. Misalnya bencana alam,
ketersediaan makanan, pemangsa, wabah penyakit,dll.
Contoh peristiwa seleksi alam adalah
punahnya dinosaurus dan perubahan komposisi anggota kupu-kupu Biston betularia
di Inggris sebelum dan sesudah revolusi industry.
C. PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
Perkembangbiakan adalah proses
menghasilkan individu baru. Tujuan makhluk hidup berkembangbiak adalah untuk
melestarikan jenisnya agar tidak punah.
Ada dua macam perkembangbiakan,
yaitu perkembangbiakan secara generative (kawin) dan secara vegetative (tidak
kawin). Keturunan baru hasil perkembangbiakan generative memiliki sifat yang
bervariasi. Sedangkan keturunan baru hasil perkembangbiakan vegetative memiliki
sifat yang sama dengan induknya.
Perkembangbiakan vegetative pada
tumbuhan dapat terjadi secara alami ataupun buatan. Perkembangbiakan vegetative
alami yaitu umbi lapis, umbi akar, umbi batang, stolon, rizoma, tunas dan tunas
adventif. Perkembangbiakan vegetative buatan yaitu mencangkok, merunduk,
menyetek dan menyambung (okulasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar